Fakta Menarik In The Name of God, Heynoona.com — Drama yang disiarkan MBC dan didanai Netflix yang tayang pada tanggal 3 Maret 2023, In The Name of God: A Holy Betrayal, sempat terdapat desas-desus bahwa penayangan akan mengalami penundaan karena drama ini bercerita mengenai sekte sesat yang terjadi di Korea Selatan dan hal ini diangkat dari kisah nyata. Bukan hanya mengalami penundaan penayangan melainkan drama ini sempat ditolak untuk tayang.
Drama ini menceritakan aliran sesat di Korea Selatan yang dipimpin oleh 4 orang pemimpin Korea yang mengaku dirinya sebagai nabi. Ke-empat pemimpin tersebut adalah Jung Myung Seok dari Christian Gospel Mission atau yang lebih dikenal sebagai Jesus Morning Star, Park Soon Ja dari Gereja Odaeyang, Kim Ki Soon dari Baby Garden, dan Lee Jae Rock dari Manmin Central Church. Mereka semua mengaku bahwa mereka adalah mesias yang bisa menyelamatkan umat manusia.
Setelah tayang banyak netizen yang merasa emosi, mual, hingga tidak berani untuk melanjutkan menonton episode selanjutnya. Memang seberapa menariknya sih drama ini sampai-sampai menjadi perbincangan warganet? Yuk kita simak!
Fakta Menarik Drama In The Name of God: A Holy Betrayal
1. Penundaan jadwal tayang
Drama dokumenter ini seharusnya tayang pada 3 Maret 2023 namun, pada 17 Februari 2023 menurut berita Naver, Jung Myung Seok melawan MBC dan Netflix ke Pengadilan Distrik Barat Seoul dengan mengirimkan surat permohonan menolak penyiaran drama In The Name of God: A Holy Betrayal.
Karena surat permohonan itulah pihak MBC dan Netflix tidak yakin apakah drama bisa tayang sesuai dengan rencana. Namun, ternyata permohon yang dilayangkan Jung Myung Seok sebagai pendiri sekte ditolak oleh pengadilan karena hasil research yang dilakukan oleh kru drama dinyatakan valid dan objektif oleh karena itu, drama ini layak tayang sesuai dengan rencana awal. Sebelumnya, menurut berita Chosun Jung Myung Seok juga memberikan ancaman denda 5 miliar rupiah apabila drama ini tayang dan terdapat alur cerita yang tidak sesuai dengan kenyataan.
Baca juga: 9 Drama Korea Tentang Kehidupan Koki, Layaknya Master Chef!
Review Drama Korea The First Responders: Aksi Menegangkan Tim Cepat Tanggap
2. Kebebasan beragama
Salah satu alasan Myung Seok mengajukan permohonan surat penundaan tayang adalah karena melanggar kebebasan beragama. Selain itu, ia juga menganggap drama ini akan merusak citra pejabat JMS. Padahal agama yang ia ajarkan sangatlah bertentangan dengan nilai-nilai agama pada umumnya. Pada drama ini penonton akan melihat bagaimana pengaruh sekte agama Jesus Morning Star (JMS) diberikan kepada pengikut-pengikutnya. Sangat keji dan tidak bermoral.
3. Aksi bunuh diri massal dan pemerkosaan
Salah satu adegan yang bikin penonton geram dan emosi adalah saat JMS melakukan pelecehan seksual kepada pengikutnya. Bahkan aliran sesat ini mengajak pengikut Gereja Odaeyang untuk melakukan bunuh diri massal di mana total 32 orang, termasuk pemimpin sekte Park Soon Ja. Park Soon Ja sendiri waktu itu pernah bercerita bahwa ia bisa sembuh dari penyakit beratnya tanpa bantuan obat dan medis kemudian dia menyuarakan ajakan bagi siapapun yang ingin terbebas dari rasa sakit dan mencari kebenaran maka bisa mengikut dirinya.
Melihat kasus pelecehan seksual yang dilakukan petinggi JMS juga menuai reaksi kesal dari penonton pasalnya Jung Myung Seok sebagai pendiri aliran sesat itu pernah masuk penjara tahun 2009 karena kasus pemerkosaan dan bebas tahun 2018. Banyak netizen yang menganggap tidak seharusnya Jung Myung Seok bisa bebas begitu saja atas perbuatan keji yang sudah ia lakukan.
Baca juga: 9 Drama Korea Dibintangi Oleh Park Hyung Sik, Gak Boleh Terlewatkan!
Fakta Girl Grup NewJeans Yang Kian Populer dan Mencuri Perhatian!
5 Fakta Menarik Film Marionette Tentang Kamera Tersembunyi di Sekolah!
4. Aliran sesat ini sudah terkenal sejak tahun 1989 di Busan
Sekte JMS ini ternyata sudah populer begitu lama sejak tahun 1989 di Busan dan biasanya yang menjadi target mereka adalah anak-anak yang dianggap gampang untuk dicuci otaknya. Mereka mengajak anak-anak untuk masuk ke sekte tersebut dengan memberikan tawaran les gratis.
5. Petinggi Baby Garden ada yang memiliki toko penjualan KPop
Salah satu fakta yang paling mengejutkan penonton di episode 5-6 yaitu petinggi sekte aliran sesat Baby Garden, Kim Kisoon, ternyata dia adalah pemiliki toko penjualan album-album KPop dan segala macamnya yang sudah terkenal dikalangan fans KPop yaitu Synnara Record. Mengetahui hal ini banyak fans KPop muai berkomentar bahwa mereka tidak akan lagi membeli album KPop di tempat tersebut. Sekte ini juga pernah membunuh bayi 7 tahun karena dianggap kurang kepercayaan.
Meskipun drama ini penuh kontroversial, banyak penonton yang takjub dengan MBC dan Netflix karena tetap berani menayangkan drama ini. Harapannya banyak orang yang disadarkan bahwa aliran sesat itu sangat merugikan. Sudah sepantasnya pemerintah lokal bisa segera menindaklanjuti ajaran sesat ini. Selain itu, akting para pemain juga pantas mendapat pujian karena berhasil memainkan emosi penonton.
Penulis: Monica
Editor: Lintang