fbpx
Annyeong!
  • All
    • Acara
    • Artikel Spesial
    • Bacaan Seru
    • Fandom
    • Film/TV
    • KDrama
    • Kpop
    • Lirik
    • PUAS
    • Racun Korea
    • Review Drama
    • Video

Review Drama Korea Our Blues, heynoona.com — Drama Our Blues adalah salah satu drama yang cukup ramai ketika lagi tayang. Drama ini relate banget sama kalimat mengandung bawang. Drama ini tayang di tvN dalam 10 episode. Sudah tayang sejak 9 April s/d 12 Juni 2022, saat ini bisa disaksikan melalui Netflix. Sesuai judulnya, our blues atau dalam bahasa adalah kesedihan kita, drama ini menceritakan kesedihan para tokohnya dalam menjalani hidup. Tapi nih judul sama posternya cukup kontradiktif ya, judulnya Our Blues tapi posternya semua ketawa happy bener. Jadi dramanya sebenernya tuh gimana nih? Mari kita bahas.

Review Drama Korea Our Blues

Sinopsis

Review Drama Korea Our Blues

Drama ini bercerita tentang sekelompok orang di pulau Jeju. Tentang kehidupan mereka, hubungan dengan orang-orang, permasalahan masing masing tokoh dan cara mereka menghadapi masalah. Eun-Hee dengan cinta pertama dan sahabatnya, Dong-Seok dengan hubungannya dan ibunya, Lee Young-Ok dengan kembaran dan Jeong-Jun, dan masih banyak lainnya. Tiap tokoh dibangun hubungan dan konflik yang saling berkaitan. Drama inituh sebenernya deket sama kita, yaa kaya slice of life gitu, tapi emang banyak cerita peliknya.

Gaya Omnimbus?

Something new yang aku dapet dari drama ini adalah tentang gaya drama yang diambil. Yaitu adalah gaya Omnimbus atau bisa disebut juga gaya antologi, package, dan portmanteau. Nah, gaya omnimbus adalah subgenre dari film film yang terdiri dari film pendek yang berbeda. Bisa aja saling terhubung dengan tema yang sama, atau peristiwa kejadian yang sama. Nah, menurut penulisnya, dia tahu, kalau kita semua adalah tokoh utama dalam kehidupan yang kita jalani. Tetapi mengapa dalam sebuah drama semuanya hanya berkembang di sekitar dua orang? Dan pertanyaan pertanyaan itu membuatnya memilih gaya omnibus. Nah jadi buat yang belom nonton ya, nggak usah takut pusing soalnya ini akan menceritakan semua tokoh yang ada di desa Pureung, tapi tiap episode bakal fokus membahas tokoh tertentu secara bergantian.

Kenapa Judulnya Our Blues?

Memang dalam bahasa ya artinya kesedihan kita. Tapi posternya semua ketawa happy. Apakah happy ending? Nggak semuanya sih. Tapi memang drama ini membahas kesedihan, bahkan konflik paling badai dalam hidup mereka. Cerita ini dekat dengan kita sebenernya, konflik-konflik seperti itu mungkin aja terjadi di lapisan masyarakat kaya di drama Our Blues ini. Tapi pada akhirnya mereka bertemu penyelesaian mereka masing-masing. Meskipun bukan happy ending. Ya memang siapa yang nggak pernah sedih? Dihadapkan sama kejadian dilematis, kejadian tragis, bahkan terpojok, atau sakit hati. Drama ini berhasil mengobok-obok perasaan penonton, termasuk aku sih. Haha

Baca juga: Review Drama Korea Cheese in The Trap: Cocok Ditonton Buat yang Kangen Kuliah!

Review Drama Korea Love in Contract : Kawin Kontrak yang Out of The Box

Biodata Lengkap dan Fakta Menarik Kim Woo Bin

Kumpulan Kisah di Drama Our Blues

Review Drama Korea Our Blues

Cerita 1: Eun-Hui dan Cinta Pertamanya

Cerita pertama di awali dari kisah cinta pertama Jung Eun-Hui dengan cinta pertamanya, Choi Han-Su. Han-Su yang bekerja di Bank SS harus dimutasi ke cabang Pureung, Jeju, kampung halamannya. Berarti dia ketemu temen-temennya dulu. Meskipun jabatannya tinggi, dia kesulitan secara finansial karena harus mendukung anaknya sebagai atlet golf di luar negeri. Dia selalu berhutang di sana sini. Saat kembali ke Jeju dia bertemu Eun-Hui. Meskipun waktu berlalu, debaran perasaan Eun-Hui ternyata dimanfaatkan oleh Han-Su. Cerita pertama ini berhasil banget nyesekin dada apalagi flashback masa remaja mereka yang sehangat itu

Cerita 2: Min Seon-Ah, Dong-Seok, dan Hak Asuh Anaknya

Min Seon-Ah pernah tinggal di Jeju dan mengenal Dong-Seok. Kehidupan keluarganya yang tidak baik-baik saja, bahkan ayahnya yang bunuh diri di depan matanya membuatnya menjadi depresi. Meskipun menjalani pengobatan, depresi yang dialami tak kunjung membaik bahkan hingga anaknya, Yeol sudah sekolah. Suaminya juga nggak mendampingi sepenuhnya dan memperburuk depresinya. Gugatan cerai dilayangkan dan hak asuh dimenangkan oleh ayah Yeol. Aku, ikut hancur lewat cerita ini. Ibu yang kehilangan hak asuh memang rasanya kaya diambil setengah jiwanya, tapi aku juga nggak bisa membenarkan kalau Yeol diasuh ibunya. Di titik ini Seon-Ah kembali ke Jeju dan bertemu dengan Dong-Seok untuk meluruskan lagi hubungan mereka, dan menjelaskan apa yang terjadi sebenernya.

Cerita 3: Park Jeong-Joon, Lee Young-Ok, dan Kembarannya

Lee Young-Ok adalah seorang Hanyeo. Dia adalah seorang pendatang dan membawa banyak rumor simpang siur. Young-Ok mencoba hidup bodoamat dan fokus mencari uang. Dia sempet dibenci hanyeo yang lain karena serakah mencari tangkapan tanpa mematuhi SOP. Nah, Young-Ok terlibat cinta dengan nahkoda kapal, Park Jeong-Joon. Young-Ok selalu memperingatkanya agar tidak menyukainya karena bakal sakit hati. Tapi Jeong-Joon udah terlanjur cinta. Yaudahlah ya. Kisah cinta mereka dihadapkan dengan kenyataan kalau Young-Ok adalah seorang yatim piatu dan dia punya saudara kembar yang disabilitas. Kita bakal lihat betapa sulitnya menata emosi, bahkan perilaku kita buat menghadapi seseorang penyitas down syndrome.

Cerita 4: Bang Yeong-Ju dan Jung Hyeon

Bang Yeong-Ju adalah anak pintar yang selalu juara di kelas. Jung Hyeon adalah anak teladan juga, tapi rankingnya selalu di bawah Yeong-Ju. Mereka pacaran, tapi backstreet dari semua orang. Mereka tinggal di gedung yang sama tapi beda lantai. Keduanya sama-sama hidup tanpa ibu, dan ayah mereka musuhan, kalo ketemu selalu berantem dan saling berteriak. Mereka ditampar kenyataan kalau Yeong-Ju hamil. Dia berusaha keras ngegugurin kandungannya, tapi ternyata usia kandungannya sudah enam bulan. Beresiko.

Bayangin aja, ayah mereka musuhan tapi anaknya saling cinta-cintaan. Bener-bener bikin sedesa ribut. Di part ini, yang keren adalah cerita hubungan orang tua dan anak sih. Tapi ya yang bikin aku lebih tertarik tuh tentang keputusan Yeong-Joo yang nekat tetep sekolah, Hyeon yang berhenti sekolah, dan kerja apa aja. Iya, hamil dan tetep sekolah. Emang boleh? Kalo di sekolah aku sih, hamil atau menghamili itu udah langsung poin 100 yang artinya dikeluarkan. Tapi… sebenernya negara memperbolehkan loh hamil dan sekolah, hanya saja tidak pernah terjadi di masyarakat kita. Justru episode ini tuh lumayan banyak dapet kecaman karena dianggap meromantisasi kehamilan dibawah umur dan di luar nikah. Tapi nih kalo dari berbagai sumber yang aku rangkum ya, episode inituh mengandung pesan bahwa ya kita harus hati-hati dalam berhubungan dan sebaiknya nggak melakukan aborsi. Mengingat maraknya seks bebas dan aborsi ya.

Cerita 5: Eun-Hui dan Go Mi-Ran

Eun-Hui lahir dari keluarga yang miskin, bahkan orang tuanya sempat berfikir tidak menyekolahkannya karena keterbatasan biaya. Di tengah masa sekolahnya yang suram dia beruntung karena mengenal Go Mi-Ran. Meskipun dia di ejek yang lain, Mi-Ran yang kaya raya berteman baik dengan Eun-Hui. Mereka menghabiskan masa muda bersama. Tapi, ternyata Eun-Hui menyimpan perasaan benci. Memang terkadang Mi-Ran suka seenak hatinya dan Eun-Hui ngerasa temennya cuma Mi-Ran jadi dia mengesampingkan sakit hatinya dan terus bersikap baik pada Mi-Ran. Waktu berlalu, mereka dewasa tapi Eun-Hui belum melupakan sakit hatinya. Bayang-bayang masa lalu sebagai dayang Mi-Ran membuatnya panas. Apalagi labeling ini muncul dari orang sekitarnya. Pada titik ini mereka harus menyelesaikan unfinished business mereka.

Cerita 6: Chun-Hui dan Eun-Gi

Hyeon Chun-Hui adalah seorang nenek yang hidup sebatang kara. Suami dan anaknya meninggal. Anaknya tinggal satu kini tinggal di daratan, di luar Jeju. Dia bekerja sebagai hanyeo. Suatu hari menantunya datang ke rumah dan menitipkan cucunya, Son Eun-Gi selama dua minggu. Selama dua minggu itu Chun-Hui bertanya tanya, apa yang terjadi dengan menantu dan anaknya? Eun-Gi diminta ibunya untuk merahasiakan keadaan ayahnya. Hingga akhir kemudian terungkap, bahwa anak satu satunya yang masih hidup, Man-Su berada di ambang kehidupannya. Chun-Hui kembali diuji Tuhan. Di part inituh aku gemes banget dan sedih banget ngerasain di posisi Eun-Gi. Dia yang nggak pernah sama neneknya terus dititipkan, tanpa ibunya. Dia ngerasa sedih dan asing tapi neneknya nggak ngasih tempat nyaman. Bukan jahat sih, tapi kadang mengancam, menakut nakuti kalo Eun-Gi nangis, rewel, atau nggak nurut. Sedih banget jadi Eun-Gi.

Cerita 7: Dong-Seok dan Ibunya

Di akhir cerita kita bakal nonton konflik antara Dong-Seok dan ibunya, Kang Ok-Dong. Dong-Seok nggak pernah menganggap ibunya adalah ibu dan Ok-Dong juga kaya nggak kenal anaknya. Mereka hidup bersama di Jeju tapi seperti orang asing. Suatu hari Ok-Dong menderita penyakit kanker stadium akhir, tapi dia merahasiakannya. Sampai akhirnya Dong-Seok dan orang orang di Pureung tau. Tapi Dong-Seok enggan berbaikan dengan ibunya, meskipun teman-temannya ikut memohon agar dia berbaikan. Sebenernya Dong-Seok cuma pengen ibunya minta maaf atas kelakuannya di masa lalu. Berselingkuh dari ayahnya dengan teman kerja ayahnya. Tapi, ibu Dong-Seok tidak pernah, tidak akan, dan tidak mau meminta maaf pada anaknya.

Moral Value

Banyak banget moral value yang bisa kita dapet dari drama ini. Kaya habis nonton tuh selalu terlintas pikiran karakter ini harusnya nggak gitu, tapi dia juga harusnya nggak boleh gitu. Yaa menurutku salah satu poin plus drama inituh para karakternya diciptakan lebih manusiawi. Ya berbuat salah juga. Tapi ya inti moral value dari drama inituh kita harus sadar kalau ya namanya hidup selalu ada masalah. Bukan tentang siapa yang paling berat. Akupun kalo suruh milih siapa nih konfliknya yang paling nyesek? I dunno, aku bener bener nggak bisa jawab. Tiap-tiap karakter tuh menghadapi kesulitan mereka masing masing yang nggak bisa dibandingin. Tim drama ini menurut aku berhasil banget ngebawa tiap konfliknya sama sama kuat dan pelik. Yang akhirnya menyadarkan kita kalau ya semua masalah yang di hadapi orang-orang tuh juga berat.

Tapi nih, ada yang lucu dari aku. Lucu, dan akupun ngerasa heran. Aku justru nangis di episode terakhir waktu semua orang berkumpul buat lomba antar desa. Mereka ketawa semua padahal. Akupun nontonnya ketawa juga tapi air mata meleleh ke mana-mana. Inituh rasanya kaya aku nonton drama My Mister. Efek nangisnya sama. Nangis lega, nangis karena rasanya ngelihat mereka happy tuh kaya beban dah terangkat. Keren sih, tim dramanya beneran ngajak aku menemui banyak kesedihan, perjuangan, dan di akhir aku dihadiahi kebahagiaan mereka. Tangisan itulah pokoknya yang keluar. Beneran dari awal lomba sampe akhir nangis! Lawak gaktuh? Apalagi original soundtracknya yang jadi backsound juarak banget bikin ngaduk ngaduk emosi  kacau, pecah!

 

Penulis: Dea Pristotia

0
0

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Thanks for submitting your comment!