Lirik Rose Jae Day6, heynoona.com — Lika-liku menjalani realita kehidupan sebagai manusia seringkali menginspirasi para musisi dalam menciptakan karyanya. Banyak diantara mereka menuangkannya ke dalam lirik serta melodi yang indah hingga menyentuh hati para pendengar. Termasuk salah satunya yaitu lagu ciptaan gitaris Day6, Jae atau eaJ yang berjudul “Rose”.
Lagu berbahasa Inggris ini sukses menyampaikan pesan mendalam melalui lirik yang terbilang singkat namun penuh metafora. Tak luput dari perhatian, MV untuk lagu ini juga sarat akan makna. Salah satu hal yang membuat MV ini semakin menarik adalah adaptasi dari buku populer karya Antoine de Saint-Exupéry, The Little Prince. Terdapat keterkaitan antara makna lirik dan sinematografi MV lagu Rose dengan cerita buku The Little Prince yang membawa pendengar memahami lebih dalam filosofi kehidupan.
Artikel ini akan mengupas satu persatu lirik lagu, adegan MV, hingga kaitannya dengan buku yang tentunya menarik untuk diulas bersama. Simak ulasan berikut hingga akhir ya!
Sekilas Tentang eaJ Project
Pada 2020, gitaris band Day6, Jae, mengunggah beberapa lagu yang ia tulis sendiri di akun Youtube dan Soundcloud pribadinya. Ia mengaku, bahwa proyek yang diberi nama eaJ
(kebalikan dari nama aslinya) ini adalah proyek pribadi untuk mengeksplor gaya musikalitas yang berbeda. Semua lagu dalam proyek ini tidak dimonetisasi sehingga bisa didengarkan secara gratis oleh semua orang di dua platform: Youtube (eajmusic) dan Soundcloud (eajpark).
Lirik Lagu Rose dan Terjemahannya
Lirik Rose Jae Day6
Lagu berdurasi 1 menit 51 detik ini memiliki melodi yang mellow dengan genre R&B. Ditulis langsung oleh sang penyanyi, lagu yang dirilis pada 20 Maret 2020 ini diaransemen oleh 220, audio mastering oleh Nam Woo Kwon dan digital editing oleh Jango. Berikut adalah lirik lagu “Rose” oleh eaJ dan terjemahannya:
Verse 1:
For the times when they hit you
(Saat-saat ketika mereka memukulmu)
Facedown in the ground with the wetsuit
(Terjatuh di tanah dengan pakaian selam)
Plant seeds but the tree never grow fruit
(Menanam benih namun pohonnya tak pernah berbuah)
Shouting but they all got you on mute
(Berteriak namun mereka membungkammu)
Verse 2:
When they got you thinking maybe
(Ketika mereka membuatmu berpikir mungkin)
It could be me that’s the crazy
(Akulah yang gila)
All the tears bled up
(Seluruh tangis meluap)
On the climb up
(Di atas tanjakan)
Dry up
(Mengering)
Into nothing
(Tak menjadi apapun)
Pre-Chorus:
Nothing you understand
(Tak ada yang kau pahami)
Nothing makes sense but
(Tak ada yang masuk akal namun)
Chorus:
Don’t you know that nothing’s really ever beautiful
(Tak taukah kau bahwa tak ada yang benar-benar indah)
We’re all just broken windows
(Kita semua hanyalah jendela yang pecah)
What you see depends from where
(Apa yang kau lihat tergantung darimana)
you set your eye
(Kau memandang)
I could see my
(Aku dapat melihat)
Blood on the floor
(Darahku di atas lantai)
Or it might just be a
(Atau itu mungkin hanyalah setangkai)
Rose
(Mawar)
Secara struktur, lagu ini memiliki elemen inti untuk sebuah lagu. Meskipun tidak ada pengulangan chorus, eaJ berhasil menyampaikan makna utama dari lagu “Rose” secara singkat dan padat. Hal ini menjadi ciri khas lagu dalam proyeknya yang rata-rata memiliki durasi kurang dari dua menit.
Adapun dari sisi kebahasaan, penggunaan metafora terlihat pada salah satu liriknya yaitu We’re all just broken windows. Sang penulis juga membubuhi idiom atau ungkapan On the climb up serta kalimat hiperbola seperti All the tears bled up dalam menyampaikan emosi yang tertanam dalam lagu.
Bedah Makna Lirik Bersama eaJ
Dalam penjabaran makna lirik, eaJ sempat menjelaskan satu persatu lirik lagu ciptaannya dalam siaran Twitch akun pribadinya, eajparkofficial. Siaran tersebut diunggah oleh channel Youtube Mumuchan (menit ke 9:00-20:00) yang bisa ditonton di bawah ini.
Dimulai dari dua baris pertama, “For the times when they hit you, Facedown in the ground with the wetsuit” eaJ menjelaskan interpretasi dari lirik lagu yang ditulisnya. Secara harfiah, Ia mengibaratkan perasaan ketika seseorang dipukuli kesekian kalinya oleh orang lain dengan perasaan seseorang dalam keadaan basah menggunakan pakaian selam dan tertelungkup di tengah gurun.
Perasaan yang mungkin saja muncul adalah risih, buruk, dan tidak mengenakkan. Secara tidak langsung lirik ini menyampaikan sebuah kondisi ketika kita menerima perlakuan tidak pantas dari orang lain kemudian hal tersebut membuat kita merasa buruk dan hina.
Untuk lirik berikutnya, Sang penyanyi berkata bahwa makna lirik tersebut cukup jelas dan dapat dipahami secara langsung. “Plant seeds but the tree never grow fruit” dapat dimaknai ketika kita sudah mengerahkan segala usaha dan melakukan semua hal untuk mewujudkan suatu hal, namun hasil yang didapat tidak sesuai keinginan.
Lirik setelahnya, “Shouting but they all got you on mute” bermakna kita berteriak meminta pertolongan dan bantuan dari orang lain di tengah hal yang terjadi dalam kehidupan kita, namun orang-orang justru tidak peduli. Seakan mereka membungkam kita dan tidak mendengar teriakan minta tolong.
“When they got you thinking maybe it could be me that’s the crazy” lirik tersebut menggambarkan dunia di sekitar kita membuat kita meragukan diri kita sendiri, dan berpikir kita lah yang salah sedangkan semua orang benar. eaJ menjelaskan hal ini lebih lanjut dengan suatu kondisi saat di dalam lubuk hati, kita merasa hal yang dilakukan sudah tepat, namun orang di sekitar kita berkata itu tidak seharusnya dilakukan. Namun, karena kita sudah terlalu sering mendengar hal tersebut, kita menjadi ragu dan merasa di arah yang salah.
Segala hal pahit kehidupan yang tertulis di enam larik pertama lagu sampai pada puncaknya dalam lirik “All the tears bled up on the climb up, dry up, into nothing.” Frasa all the tears dimaknai sebagai segala usaha, adapun kehidupan dalam lirik tersebut diungkapkan dalam frasa climb up yang berarti tanjakan.
Jika digabungkan, lirik tersebut memiliki makna segala bentuk usaha dan perjuangan yang kita kerahkan dalam hidup seakan tidak berguna karena sikap buruk orang-orang yang memandang rendah hal tersebut.
eaJ dan timnya membuat transisi dari bagian Verse menuju Chorus dengan indah dalam Pre-chorus. Lirik “Nothing you understand, nothing make sense, but” yang memiliki makna eksplisit ini disusun dalam melodi unik dengan memisahkan suku kata no dengan
thing. Bagian ini seakan melukiskan suasana alam bawah sadar kita dalam menyikapi segala kenyataan hidup: tidak bisa dipahami dan tidak masuk akal.
Masuk pada inti lagi dan lirik Rose Jae Day6, “Don’t you know that nothing’s really ever beautiful” menjadi pembuka bagian Chorus. Lirik tersebut mengandung fakta kejamnya kehidupan bahwa tidak ada yang benar-benar indah di hidup ini. Fakta itu membuat kita menyadari jika kita semua memiliki kekurangan seperti yang disebutkan dalam lirik setelahnya, “We’re all just broken windows”.
Namun, lirik “What you see depends from where you set your eye” yang menjadi kelanjutannya seakan menyampaikan pesan seperti halnya kaca yang pecah, jika kita melihatnya dari sudut pandang lain, kita tidak akan melihat retakan dari benda itu.
Lebih jelasnya, ketidaksempurnaan hidup akan menjadi masuk akal dan jelas jika kita mencoba mengubah sudut pandang kita. Pesan ini diikuti dengan metafora yang menjadi penutup lirik lagu Rose, “I could see my blood on the floor, or it might just be a rose” yang berarti seluruh masalah dan penderitaan yang kita miliki, jika kita melihatnya dari sudut pandang berbeda bisa menjadi hal yang indah, seindah bunga mawar.
Visual MV dan Kaitannya dengan Buku The Little Prince
Sebelum kita membedah video klip berdurasi 1 menit 51 detik ini, yuk intip terlebih dahulu MV buah karya oleh John Lee berikut ini.
Sepanjang video klip, Sang penyanyi tampak
mengenakan pakaian bernuansa gelap dengan dominasi
warna hijau keabu-abuan. Rupanya, tone warna
wardrobe yang ia gunakan terinspirasi dari ilustrasi Little
Prince yang mengenakan kostum serba hijau. Dari sini
dapat disimpulkan bahwa eaJ dalam video klip berperan
sebagai Little Prince.
MV dimulai dengan adegan berlatar ruang angkasa. Dalam adegan tersebut, terdapat planet berwarna merah yang bisa diasumsikan sebagai planet mars. Di dekatnya nampak kabut putih dimana kabut tersebut adalah atmosfer bumi yang merupakan planet terdekat dengan mars. Kemudian pada detik ke 00:05, terlihat sesuatu yang terjatuh seperti komet ke arah bumi.
Sesuatu yang jatuh ke bumi itu ternyata adalah eaJ—disini sebagai Little Prince— sebagaimana tergambar dalam adegan di atas.
Hingga adegan tersebut, cukup jelas jika kisah MV terinspirasi dari kisah The Little Prince. Dalam buku aslinya, Little Prince melakukan perjalanan dari tempat tinggalnya, Asteroid B612 ke beberapa asteroid terdekat. Ketika ia berada di Asteroid 330, Sang Geografer yang merupakan penghuni asteroid tersebut menyarankan Little Prince untuk pergi ke bumi. Visualisasi Little Prince yang pergi ke bumi tergambarkan dengan estetis pada permulaan MV.
Adapun lokasi tempat Little Prince mendarat di bumi adalah gurun sahara, sesuai dengan adegan detik ke 00:23 yang berupa gurun pasir.
. Entah suatu kebetulan atau kesengajaan, Sang pembuat MV membuat adegan eaJ yang duduk di ujung tebing persis dengan salah satu ilustrasi dalam buku The Little Prince berikut.
Tak luput dari perhatian, setangkai bunga mawar yang merupakan representatif dari lagu ini menjadi pemeran utama dalam MV. Bunga berwarna merah tersebut tampak beberapa kali muncul dalam genggaman eaJ. Selain menjadi representatif judul lagu, bunga mawar merupakan elemen penting dalam buku The Little Prince. Bunga tersebut menjadi teman menjalani keseharian dan sesuatu yang amat dicintai Little Prince.
Adegan eaJ yang sedang memandang bulan di tengah padang rumput menambah rangkaian similaritas video klip dengan ilustrasi buku klasik ini. Adegan tersebut menyerupai ilustrasi Little Prince yang menatap pemandangan matahari terbenam. Disebutkan dalam buku bahwa Little Prince sangat menyukai matahari terbenam dan setidaknya 44 kali sehari ia melihat matahari terbenam di tempat tinggalnya.
Salah satu bagian yang cukup jelas membuktikan bahwa video klip ini terinspirasi dari kisah The Little Prince terdapat pada adegan menit ke 1:21. Tulisan Asteroid 325 berwarna kuning tertulis di tengah dilengkapi dengan planet kecil kelabu di atasnya. Bukan tanpa alasan, nama Asteroid 325 adalah asteroid pertama yang dikunjungi Little Prince dalam perjalanannya. Asteroid tersebut merupakan asteroid terdekat dengan tempat tinggal Little Prince dan dihuni oleh seorang raja.
Adegan ditampilkannnya Asteroid 325 dan sedikit permukaan planet di bawahnya berfungsi memperjelas latar tempat adegan berikutnya, yaitu Asteroid B-612 tempat Little Prince tinggal.
Baca Juga:
4 Tahun Berlalu, Throwback “Project Every Day6” dari DAY6 di Tahun 2017
Jae Day6 Membagikan Pengalaman dan Opininya Tentang ‘Cancel Culture’ Saat Siaran Twitch
7 Lagu DAY6 yang Bisa Kamu Dedikasikan untuk Doi
Tak hanya ilustrasi, kutipan terkenal dari buku tersebut juga ditambahkan dalam MV. “It is only with the heart that one can see rightly, what is essential is invisible to the eye” atau yang berarti hanya lewat hati kita bisa melihat dengan baik, apa yang terpenting tidak tampak di mata. Kutipan tersebut dikatakan oleh Sang Rubah kepada Little Prince seperti yang tertera pada gambar di atas.
Pada bagian akhir, tampak siluet pohon besar dengan eaJ yang bersandar di bawahnya. Pohon besar tersebut bisa diasumsikan sebagai Baobab, pohon yang tumbuh di tempat tinggal Little Prince. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, latar tempat adegan tersebut adalah Asteroid B 612 tempat tinggal Little Prince sebelum memutuskan perjalanannya berkelana ke planet lain.
‘Benang Merah’ Lirik Lagu, MV, dan Kisah The Little Prince
Sebenarnya, lirik lagu dengan kisah The Little Prince tidak memiliki keterkaitan secara langsung. Meski begitu, ada beberapa hal yang menjembatani keduanya melalui visual MV. Seperti setangkai bunga mawar, dalam MV, bunga tersebut merupakan representatif judul lagu dan disaat yang bersamaan menunjukkan hal yang sangat dicintai Little Prince berasarkan kisah buku aslinya.
Dalam lirik lagu, bunga mawar adalah metafora dari suatu hal yang sebenarnya menyedihkan tetapi tampak indah karena perspektif tertentu. Bunga mawar menjadi simbol dalam karya karena memiliki kaitan dengan lagu, MV, dan kisah The Little Prince.
Adapun pesan yang disampaikan oleh lirik lagu dengan secuplik kisah The Little Prince dalam MV secara tidak langsung berhubungan. Dari sinematografi MV yang terinspirasi dari kisah seorang pangeran yang berkelana ke planet lain dan berakhir terdampar di gurun sahara, kita bisa mengetahui bahwa Sang pembuat karya ingin menyampaikan kutipan utama dari kisah tersebut: “It is only with the heart that one can see rightly, what is essential is invisible to the eye” (hanya lewat hati kita bisa melihat dengan baik, apa yang terpenting tidak tampak di mata).
Jika dimaknai lebih dalam, kutipan tersebut mengingatkan kita bahwa hanya dengan hati kita bisa melihat kehidupan lebih baik dan sesuatu yang amat berarti tidak bisa dilihat secara langsung. Sesuai dengan makna lagu “Rose”, eaJ mengajak kita melihat sesuatu dari perspektif yang berbeda dalam menyikapi realita kehidupan.
Pesan Berharga dari Karya Luar Biasa
Melalui lagu yang indah serta sinematografi yang menawan dengan elemen kisah klasik populer, pendengar tidak hanya menikmati karya berkualitas, tetapi juga mendapatkan pesan berharga. Dalam kehidupan, adalah suatu hal yang lumrah jika semua tidak sempurna dan terasa berat, tapi kita harus mengingat bahwa dengan hati kita melihat sesuatu dari perspektif berbeda, dan dari situ kita bisa menemukan hikmah yang tidak kita sadari sebelumnya.
Sumber:
Youtube.com/eaJmusic
Youtube.com/Mumuchan
Antoine De Saint-Exupery,2001,The Little Prince,Mammoth
Penulis: Aghnia Tias
Artikel ini merupakan artikel spesial di mana kamu bisa menuliskan secara detail mengenai hal di dunia Kpop yang benar-benar kamu suka. Kamu bisa kirim tulisanmu juga loh!